Tim Gabungan Polres TTU Temukan Satu Apotek di TTU yang Menjual Masker Dengan Harga Tinggi

Tim Gabungan Polres TTU  Temukan Satu Apotek di TTU yang Menjual Masker Dengan Harga Tinggi

Tribratanewsttu.com - Kasat Reskrim Polres TTU, AKP Tatang Prajitno Panjaitan,S.H.,S.I.K.,M.H mengungkapkan dalam kegiatan operasi perimbangan yang dilakukan pada, Jumat (6/3/2020), tim gabungan Polres TTU menemukan adanya satu apotek di Kota Kefamenanu yang menjual masker dengan harga tinggi. "Ada satu apotek itu yang biasanya dia jual 2.500, kemarin dia menjual 8.000," ungkap AKP Tatang.

Mengetahui hal tersebut, kata AKP Tatang mengimbau meminta kepada pemilik apotek tersebut supaya tidak membuat situasi menjadi genting dengan menjual masker dengan harga yang tinggi.

"Jadi dijual dengan harga yang sewajarnya saja. Dan harga jangan jauh diatas harga normal sehingga nantinya tidak terkesan mengambil keuntungan dari masalah ini," tegasnya.

Diberitakan media ini sebelumnya, dalam rangka mengantisipasi adanya praktik penimbunan masker, antiseptik dan sembilan bahan pokok (sembako), Polres TTU menggelar operasi perimbangan pada, Jumat (6/3/2020).

Operasi perimbangan tersebut menyasar di beberapa apotek dan rumah saki di Kota Kefamenanu. Selain di apotek, operasi tersebut juga dilakukan di pusat-pusat perbelanjaan di dalam Kota Kefamenanu.

Kegiatan operasi perimbangan tersebut dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres TTU, AKP. Tatang Prajitno Panjaitan serta didampingi Kasat Narkoba Iptu Andri Robinson Fangidae.

Kasat Reskrim Polres TTU mengaku operasi tersebut dilakukan karena menyikapi fenomena virus corona yang sudah masuk ke Indonesia sesuai dengan penyampaian Presiden Jokowi.

Karena kasus tersebut, Presiden Jokowi memerintahkan kepada Kapolri supaya melakukan operasi perimbangan untuk mengecek adanya praktik penimbunan baik penimbunan masker, antiseptik maupun juga sembako.

"Karena itu, Pak Presiden memerintahkan kepada Pak Kapolri supaya menindak orang-orang yang ingin mengambil keuntungan dari kejadian ini seperti menimbun, dan menjual dengan harga yang tinggi," ungkapnya.

Menurutnya, operasi tersebut dilakukan untuk mengimbangi saja sebab di daerah lain sudah terjadi kasus penimbunan masker dan juga penimbunan sembako.

"Tapi dalam operasi itu, kita tidak menemukan orang yang membeli masker dalam jumlah yang banyak, antiseptik juga masih normal. Tapi memang stok masker di beberapa apotek sudah tidak ada lagi sejak beberapa bulan yang lalu," terangnya.

Kasat Reskrim Polres TTU meminta kepada pemilik apotek dan tempat perbelanjaan supaya tidak membuat warga panik dengan menjual masker, antiseptik, dan sembako dengan harga yang terlalu tinggi. "Silahkan menjual tapi jangan sampai dengan harga yang tinggi. Jualah dengan harga yang wajar agar tidak membuat kepanikan," pungkasnya.