Polres TTU Bentuk Satgas Pangan Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Ramadan dan Idulfitri

Polres TTU Bentuk Satgas Pangan Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Ramadan dan Idulfitri
Kapolres TTU AKBP Eliana Papote saat mengunjungi salah satu ditributor di Kota Kefamenanu (Jumat, 28/2/2025) Dok. Humas

Kefamenanu, tribratanews.com - Dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah dalam mengantisipasi potensi kenaikan harga sejumlah komoditas pangan menjelang bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idulfitri, Polres Timor Tengah Utara (TTU) membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pangan. 

Satgas ini bertugas untuk mengawasi ketersediaan bahan pangan strategis dan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten TTU guna mengambil langkah-langkah antisipatif.

Beberapa langkah yang telah dirancang oleh Satgas Pangan Polres TTU antara lain melaksanakan operasi pasar, melakukan pengawasan terhadap perubahan harga pangan strategis, melaksanakan operasi bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Cabang Kupang untuk mengawasi barang-barang yang telah kedaluwarsa, serta mengambil tindakan hukum terukur terhadap pelanggar Undang-Undang Perdagangan.

Kenaikan harga pangan umumnya terjadi akibat meningkatnya permintaan masyarakat terhadap bahan makanan selama bulan Ramadan. 
Konsumsi rumah tangga cenderung meningkat, menyebabkan harga bahan pokok turut terdorong naik. 

Kapolres Timor Tengah Utara, AKBP Eliana Papote, turun langsung untuk meninjau situasi di lapangan dengan mengunjungi sejumlah distributor pangan yang ada di Kabupaten TTU, termasuk Gudang Bulog Kefamenanu. 

Dalam kunjungannya, Kapolres ingin memastikan bahwa stok bahan pangan, khususnya beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota Polri, dan TNI selama bulan puasa hingga setelah Hari Raya Idulfitri.

Dari hasil pemantauan yang dilakukan ditemukan bahwa beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan harga. Beras Lonceng yang sebelumnya dijual seharga Rp15.000 per kilogram kini naik menjadi Rp16.000 per kilogram. Sementara itu, Beras Nona Kupang dijual dengan harga Rp16.000 per kilogram, dan Beras Bulog mencapai Rp13.100 per kilogram. 

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas lainnya, seperti Minyak Kita yang kini mencapai Rp18.000 per liter, telur ayam Rp36.000 per kilogram, bawang putih Rp45.000 per kilogram, cabai rawit Rp50.000 per kilogram, tomat Rp25.000 per kilogram, serta kacang tanah Rp30.000 per kilogram.

Namun, tidak semua bahan pangan mengalami kenaikan harga. Beberapa komoditas justru mengalami penurunan, seperti tepung terigu yang semula dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini turun menjadi Rp9.000 per kilogram, serta gula pasir yang mengalami penurunan dari Rp19.000 per kilogram menjadi Rp18.000 per kilogram.

Kapolres TTU menekankan pentingnya kerja sama antara semua pihak, baik pemerintah, aparat keamanan, distributor, maupun masyarakat dalam menjaga stabilitas harga pangan di wilayah TTU. 

Diharapkan dengan adanya pengawasan ketat dari Satgas Pangan, lonjakan harga yang tidak terkendali dapat diantisipasi, dan kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan hingga Idulfitri dapat terpenuhi dengan baik.

Selain itu, AKBP Eliana Papote juga mengimbau para pedagang untuk tidak melakukan penimbunan bahan pangan demi keuntungan pribadi. Ia menegaskan bahwa tindakan penimbunan atau permainan harga yang dapat merugikan masyarakat akan ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.

Dengan adanya pengawasan yang ketat, operasi pasar yang rutin dilakukan, serta kerja sama yang baik antara pemerintah, aparat kepolisian, dan masyarakat, diharapkan kondisi ekonomi di Kabupaten TTU tetap stabil. Masyarakat diimbau untuk bijak dalam berbelanja dan tidak melakukan panic buying agar distribusi bahan pangan tetap berjalan lancar.

Langkah-langkah yang dilakukan Polres TTU bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan ini menjadi upaya nyata dalam menjaga stabilitas harga pangan serta menjamin ketersediaan bahan pokok bagi seluruh masyarakat, khususnya menjelang bulan Ramadan dan Idulfitri. Dengan koordinasi yang baik antara seluruh pihak terkait, diharapkan masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang tanpa harus khawatir terhadap lonjakan harga dan kelangkaan bahan pangan.

 

**wm**