Siswa Latja SPN Polda NTT Kunjungi Rutan Kefamenanu dan Markas Banser

Siswa Latja SPN Polda NTT Kunjungi Rutan Kefamenanu dan Markas Banser
Siswa Latja Polda NTT saat melaksanakan kegiatan Kohesi Sosial dengan mengunjungi Rutan Kelas II B Kefamenanu, Sabtu (25/6/2022). (Foto: TNC)

Tribatatnewsttu.com- Siswa Latihan Kerja (Latja) Polda NTT yang melaksanakan Latja di Mapolres Timor Tengah Utara (TTU) melaksanakan kegiatan Kohesi Sosial dengan mengunjungi Rutan Kelas II B Kefamenanu dan Markas Banser, Sabtu (25/6/2022). 

Kegiatan yang dilaksanakan mulai pukul 10.10 wita tersebut dimulai dari Rutan Klas II B Kefamenanu. Hadir Kasub Pengelolaan Ispriwiyati S.Pd, S.Sos, Kelapa Kesatuan Pengamanan Rutan (KA KPR) Here Djami Riwu, S.Sos, Plh. Kasub Pelta Simon B. Leo, S.Sos, Iptu Ketut Karnasula, para mentor dan siswa Latja.

Kasub Pengelolaan Rutan Kelas II B Kefamenanu Ispriwiyati S.Pd, S.Sos, saat memberikan sambutan, mengucapkan terima kasih atas kunjungan Siswa Latja SPN Polda NTT. Dirinya sempat memberikan gambaran terkait situasi, fasilitas, serta pengamanan di Lapas Klas II B Kefamenanu sembari memohon maaf jika terdapat kekurangan di Lapas.

Iptu Ketut Karnasula selaku Pembina Siswa Latja mengucapkan terima kasih atas waktu dan tempat yang disiapkan pihak Lapas kepada Siswa Latja SPN Polda NTT. "Sebagai pembina di SPN, kami sudah sering sekali bekerja sama dengan anggota dari Kemenkumham dalam hal ini Lapas Klas IIB Kefamenanu dalam hal Pelatihan dan pengajaran di SPN Polda NTT," pungkasnya. 

Kelapa Kesatuan Pengamanan Rutan (KA KPR) Here Djami Riwu, S.Sos, pada kesempatan itu, menjelaskan terkait sistem keamanan di Lapas. "Pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk mewujudkan kehidupan dan penghidupan yang teratur, aman, dan tentram," ungkapnya. 

Dijelaskannya, lembaga pemasyarakatan mempunyai tugas melaksanakan pemasyarakatan narapidana. Fungsi melakukan pembinaan narapidana atau anak didik, memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana dan mengelola hasil kerja, melakukan bimbingan sosial / kerohanian narapidana / anak didikan, melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib Lembaga Pemasyarakatan, melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Plh. Kasub Pelta, Simon B. Leo, S.Sos, menambahkan, pemidanaan tidak hanya membuat jera tetapi juga merupakan suatu usaha rehabilitasi dan reintegrasi sosial, sistem pemasyarakatan.  

"Sistem pembinaan narapidana untuk meningkatkan kualitas narapidana agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana, sehingga setelah selesai menjalani masa pidananya dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat. Untuk itu, diperlukan adanya kegiatan keterampilan kerja," ujarnya. Kegiatan Kohesi sosial di Rutan Kelas II B Kefamenanu berakhir pukul 11.10 wita.

Kegiatan kunjungan dilanjutkan di Marlas Banser Kefamenanu pukul 11. 20 wita. Hadir saat itu Ketua Banser, Kyai. Ismail Djazuliz, Iptu Ketut Karnasula, para mentor, anggota Banser dan siswa Latja. "Sikap cinta tanah air atau berbakti kepada negara dan bersedia berkorban membela negara. Cinta tanah air menjadi sikap penghargaan yang tinggi terhadap bahasa," kata ketua Banser TTU, Kyai. Ismail Djazuliz.

Dikatakan Kyai. Ismail Djazuliz, hal yang penting dalam kehidupan berbangsa adalah menjalin kerjasama, menjalin persahabatan, belajar, memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa, mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain serta tidak mudah marah atau menyimpan dendam. Menerima teman tanpa mempertimbangkan perbedaan suku, agama, ras, maupun golongan. 

"Rela berkorban yaitu kesediaan dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain maupun bangsa dan negara walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri," ujarnya. Pukul 12.30 wita giat Kohesi Sosial Siswa Latja selesai dalam keadaan aman dan lancar. (*TNC)

Gerakan Polres TTU Semangat Melayani