Polres TTU dan LMID Diskus Terkait Potensi Konflik Jelang Pemilu 2024

Polres TTU dan LMID Diskus Terkait Potensi Konflik Jelang Pemilu 2024

Tribtatanewsttu.com - Polres Timor Tengah Utara (TTU) dan Liga Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (LMID) melaksanakan diskusi potensi terkait potensi konflik menjelang Pemilu tahun 2024. Kegiatan tersebut dilaksanakan, Kamis (30/11/2023).

Kegiatan yang dilaksanakan mulai pukul 11.00 wita tersebut bertempat di Posko Kebangsaan Mapolres TTU. Liga Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (LMID) yang dipimpin oleh Ketua LMID Kefamenanu, Ricardus Kehi dan anggota mahasiswa yang berjumlah 6 orang.

Ketua LMID Ricardus Kehi saat itu menjelaskan, pelaku usaha di TTU cenderung berkecimpung dalam pengerjaan proyek – proyek pembangunan, persaingan ketat dan munculnya riak – riak untuk terjadinya gesekan fisik antar pengusaha dalam perebutan tender akan sangat terasa. Untuk itu, yang perlu diwaspadai adalah para pengusaha yang merasa berperan mensukseskan kemenangan Pemilihan Kepala Daerah tahun 2023 di TTU tidak mendapatkan atau memenangkan tender karena berpeluang menjadi barisan sakit hati yang relevansinya akan berpengaruh dalam bidang politik dan pemerintahan.

"Pembangunan yang terdapat di Kabupaten TTU tidak menutup kemungkinan terjadinya penyimpangan perebutan tender proyek (unsur KKN) ataupun pelaksanaan pembangunan tidak sesuai dengan bestek sehingga mutu pembangunan tidak sesuai dengan yang diharapkan," ujarnya 

Dikatakan, pemenang tender pada umumnya dimenangkan oleh kontraktor etnis pendatang seperti etnis Cina dan Bugis. Hal tersebut menimbulkan kecemburuan sosial dari kontraktor warga lokal yang mulai berkembang, dengan mempengaruhi masyarakat untuk menuding Pemerintah yang lebih berpihak pada etnis pendatang dan juga tidak menutup kemungkinan berkembang menjadi kasus Sara. 

Kemajuan tekhnologi komunikasi seluler, lanjut dia, selain membuka peluang peningkatan ekonomi, juga berpeluang sebagai pendorong meningkatkan gangguan Kamtibmas serta kondisi perekonomian masyarakat perbatasan Indonesia – Timor Leste yang masih dalam taraf kemiskinan khususnya masyarakat Oekusi – Timor Leste yang dominan sebagai masyarakat komsumtif sangat berpeluang terjadinya penyelundupan Sembako, BBM dan hewan ternak.

Kewaspadaan terhadap kelompok tertentu yang akan memanfaatkan keragaman suku/agama yang terdapat di TTU dengan menciptakan situasi yang tidak harmonis melalui issue atau selebaran gelap sehingga berujung pada masalah SARA.

Gangguan Kamtibmas di waktu mendatang, kata Kehi, akan mengalami peningkatan kualitas dan kuantitas, tindak kriminal yang terjadi antara lain Penganiayaan, Pembunuhan, Pencurian, mengganggu ketertiban umum/minum mabuk, Pemerkosaan/asusila, pelanggaran lintas batas, penyelundupan, konflik perbatasan RI – RDTL, Laka lantas dan Unjuk rasa yang bernuansa Politik yang kemungkinan berkembang terjadinya gesekan fisik.

Sementara itu, Kanit Sosbud Polres TTU, mengatakan, untuk Pelaku atau Masyarakat yang melanggar ketentuan hukum yang berlaku tentunya akan ditindak tegas oleh pihak penegak hukum di wilayah kita, dan juga dengan adanya pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi juga dapat meminimalisir terjadinya pelanggaran dalam pengerjaan proyek di wilayah TTU.

"Kami akan menghimbau kepada masyarakat khususnya melalui Babinkamtibmas tentang munculnya tindak kriminalitas dapat terjadi sewaktu – waktu sehingga tidak meremehkan situasi serta melakukan penegakan hukum terhadap pelaku tindak kejahatan. Kami akan melakukan penggalangan terhadap masyarakat agar menjadi mitra dalam menciptakan situasi yang kondusif di Kab TTU," tegasnya. Pada pukul 12.00 wita giat selesai dalam keadaan aman dan Lancar.

Polres TTU Berikan Pelayanan Terbaik Kepada Masyarakat