Rapat Bersama Forum PRB, Simak Penegasan Kabag Ops Polres TTU

Rapat Bersama Forum PRB, Simak Penegasan Kabag Ops Polres TTU
Kabag Ops Polres TTU, AKP Yohanes B. Simon (Ujung Kiri) saat memberikan arahan dalam kegiatan rapat bersama BPBD TTU, Forum PRB dan Forum API di aula ruang rapat YMTM Kefamenanu, Kamis (16/12/2021). (Foto : Tribratanewsttu.com)

Tribratanewsttu.com-Kabag Ops Polres TTU AKP Joni Simon mengikuti kegiatan rapat pembahasan pengurangan resiko bencana yang dicanangkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dan Forum Adaptasi Perubahan Iklim (API) di aula ruang rapat Yayasan Mitra Tani Mandiri (YMTM), Kamis (16/12/2021). 

Rapat yang dilaksanakan mulai pukul 10.00 wita itu dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD TTU, Dra. Yosefina AL. M. Lake dan dihadiri oleh Kabag Ops Polres TTU AKP Joni Simon, Pasi Intel Kodim 1618/TTU Kapten Inf. Imanuel Ribut Dima, dan Direktur YMTM Ir. Josef Maan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Direktur YMTM bidang Manajemen dan Bisnis Ir. Vinsensius Nurak, Perwakilan Bank NTT, Bank BNI, Tagana, para perwakilan kepala Desa, Banser dan para anggota Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten TTU dan anggota Forum API.

Kabag Ops Polres TTU AKP Joni Simon dalam arahannya, menegaskan, pengurangan resiko bencana merupakan tanggungjawab semua pihak. Namun, jangan sampai bencana yang semestinya tidak terjadi namun karena kelalaian manusia maka bisa terjadi bencana. Ia mencontohkan, seperti maraknya sistem tebas bakar, masih membuang sampah di sembarang tempat, dan kebiasaan menyalakan lilin di dekat benda mudah terbakar. 

"Saya menegaskan agar masyarakat tidak boleh melakukan tebas bakar. Harus lestarikan alam untuk anak cucu kita. Kepada Kepala Desa juga harus imbau ke masyarakat. Sudah beberapa kali kami padamkan api. Sudah dua kail dengan BPBD untuk padamkan api," tegas AKP Joni Simon di depan forum.

Lebih lanjut AKP Joni Simon juga menghimbau agar dapat mematikan listrik dan kompor sebelum keluar rumah. Selain itu, apa bila membakar lilin jangan ditaruh di atas meja namun diletakan di lantai atau jauh dari benda berpotensi terbakar. Tidak hanya itu, ia juga menghimbau agar tertib berlalu lintas. "Listrik dan konfor dimatikan sebelum keluar rumah. Bakar lilin jgn ditaruh di atas meja tetapi jauh dari barang potensi kebakaran," tegasnya. 

"Jangan lagi Desa mengijinkan masyarakat menebang hutan. Perhatikan sampah di selokan dan Got-got. Sampah di Pasar koordinasi dengan lingkungan hidup untuk pengadaan bak sampah. Harus juga tertib berlalu lintas. Ada kejadian bencana bisa sampaikan ke BPBD. Selokan dibersihkan," pungkasnya. 

Selain itu, AKP Joni Simon menghimbau agar masyarakat dapat membantu pemerintah dalam hal pentingnya menerapkan protokol Covid-19 dan pentingnya Vaksinasi demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di di Indonesia khususnya di Kabupaten TTU yang merupakan beranda terdepan perbatasan RI-RDTL. 

Kegiatan yang dilaksanakan hingga pukul 13.30 wita itu dilakukan penyusunan rencana kerja program tahun 2022 oleh masing-masing bidang. "Apa bila terjadi bencana maka bisa koordinasi lisan ke BPBD, Kemudian bersurat ke Bupati TTU tembusan ke BPBD. Tidak usah sungkan untuk lapor. Kami akan turun investigasi di lapangan. BPBD juga tidak bisa berjalan sendiri namun harus bekerjasama semua pihak," tegas Yosefina Lake.

Lebih lanjut mantan Sekretaris BPBD TTU ini menjelaskan, ada anggaran yang khusus yang disiapkan untuk menganggulangi bencana di desa-desa, namun dalam bentuk barang. Untuk itu, ia menghimbau kepada masyarakat agar jangan sungkan-sungkan untuk melaporkan ke BPBD TTU apa bila terjadi bencana namun melalui mekanisme yang berlaku. 

"Saya mengajak aparat desa untuk kembali menghimbau kepada masyarakat agar bisa menanam pohon di bantaran sungai. Membersihkan sampah pada selokan-selokan yang bisa menimbulkan banjir. Bukan hanya kepala desa dan staf tetapi semua anggota forum yang tergabung," ujar Yosefina. 

Yosefina menyebut, selain bencana non alam yakni Covid-19, namun ada bencana lain yang terjadi yakni Kebakaran, longsor, angin kencang atau puting beliung. "Kita mengajak masyarakat untuk tanam pohon di sekitaran sumber air dan bantaran sungai tetapi di lingkungan rumah apa bila ada pohon yang tinggi dan sudah tua sebaiknya ditebang karena jika angin kencang bisa berbahaya," tegasnya. 

TTU : Teladan Terampil Unggul