Kisah Bhabinkamtibmas Aplasi Dongkrak Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19

Kisah Bhabinkamtibmas Aplasi Dongkrak Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19
Bhabinkamtibmas Kelurahan Aplasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Bripka Andi Panie

Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) adalah anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang bertugaas membina keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Tak hanya itu, sebagai ujung tombak Polri di tengah masyarakat, Bahbinkamtibmas juga mempunyai peranan meningkatkan ekonomi masyarakat di bidang ketahanan pangan.

Hal ini diimplementasikan oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Aplasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Bripka Andi Panie sebagai upaya mengantisipasi krisis pangan sebagai dampak pandemi Covid-19. Dalam mengoptimalkan peran Bhabinkamtibmas, Bripka Andi Panie melakukan pendampingan warga binaan untuk memanfaatkan lahan tidur agar produktif menanam aneka sayuran.

Kepada Tribratanewsttu.com, Bhabinkamtibmas Kelurahan Aplasi, Bripka Andi Panie, mengisahkan, awal membentuk kebun didasari dorongan hati nurani lantaran melihat warga binaannya mengalami kemunduran ekonomi di tengah pandemic Covid-19. Tak tinggal diam, dia pun mencari solusi dengan membuat suatu terobosan dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada.

Langkah awal dimulai dengan melakukan koordinasi dengan pamilik lahan. Niat tersebut terus berjalan mulus hingga sang pemilik lahan menyetujui untuk mengelola lahan seluas 1.414 meter persegi. Tahap selanjutnya kemudian mengantar Bripka Andi Panie untuk melangkah ke pembentukan kelompok tani pada, Sabtu 14 Juli 2021.

Atas kepercayaan dan kerjasama yang baik dari warga masyarakat setempat dan kedekatan emosional, Bripka Andie Panie pun kemudian dipercayakan menjadi Pembina kelompok tani Mitra Kayu Putih tersebut, “Puji Tuhan kerjasama dari semua anggota masyarakat dari RT setempat sehingga terobosan Bhabin ini bisa berjalan dengan baik,”ungkapnya tersenyum.

Terobosan tersebut demi memupuk kerjasama dan membangun jiwa gotong royong dari warga masyarakat sekitar serta meningkatkan daya ekonomi keluarga atau rumah tangga di saat Pendemi Covid-19 masih berkepanjangan. Selain itu, kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi baik ekonomi maupun sayuran.

Tak terasa satu bulan berjalan setelah Kelompok tani tersebut dibentuk, anggota kelompok yang bergabung mencapai 30 orang. Terdiri dari 15 orang wanita dan 15 orang laki-laki. Dengan terus konsisten, mereka terus berjalan apa adanya sambil menunggu adanya kebijakan dari pemerintah kabupaten TTU dalam hal ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan TTU agar kelompok tani tesebut bisa dikukuhkan.

“Kami mengharapkan bisa dari pemerintah untuk bisa mengukuhkan kelompok ini sehingga kelompok ini apa bila membutuhkan bantuan seperti bibit atau pupuk atau keperluan lain untuk kebutuhan kelompok bisa terpenuhi,”kisahnya.

Dikisahkan Bripka Andi Panie, selama ini pengadaan bibit yang ada disumbangkan olehnya seperti 130 anakan papaya yang sebelumnya dibawah dari Mutis, Kecamatan Mollo Utara dan dikembangkan kemudian disumbangkan ke kelompok tani tersebut. Tak hanya itu, untuk bibit sayur juga disumbangkan oleh Bhabinkamtibmas untuk kelompok yang ada.

Seperti mimpi menjadi kenyataan, terobosan tersebut membuahkan hasil. Wakapolres TTU Kompol Herman Lona turun langsung melakukan panen simbolis kebun percontohan Bhabinkamtibmas Kelurahan Aplasi, Kecamatan Kota Kefamenanu,TTU, Senin (30/8). Dihadiri oleh Kasat Binmas Polres TTU Iptu I Made Wijana Santa, Bhabinkamtibmas Aplasi, Bripka Andi Panie, pihak Lurah Kelutahan Aplasi, Ketua RT 14, Ketua Kelompok Mitra Tani Kayu Putih, Aleksander Benu, Anggota kelompok Tani Mitra Kayu Putih dan Pemilik lahan, Jhon Dima.

“Kami juga berterima kasih kepada pemilikk tanah karena beliau masih mengijinkan kami untuk mengelola sehingga kelompok ini akan berjalan terus. Kami berencana untuk menambah kolam ikan. Dari kolam ikan itu kami akan swadaya terpal untuk bisa mengisi benih ikan lele karena nilai ekonomisnya tinggi kita piara umut 3 bulan sudah bisa panen untuk kebutuhan ekonomi kelompok,”harapnya.