Kunjungan Tim Pusjarah Polri : Brigjen Pol. Hari Nugroho Telusuri Sejarah Polri di TTU

Kunjungan Tim Pusjarah Polri : Brigjen Pol. Hari Nugroho Telusuri Sejarah Polri di TTU
Kapusjarah Polri, Brigjen Pol. Hari Nugroho, S.I.K, dan Tim Pusjarah Polri serta Kapolres TTU AKBP Moh. Mukhson, S.H.,S.I.K.,M.H bersama PJU saat foto bersama, (Rabu,25/9/24) dok Humas

Pada Rabu, 25 September 2024, Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Timor Tengah Utara (TTU) AKBP Moh. Mukhson, S.H.,S.I.K.,M.H menyambut kedatangan Kepala Pusat Sejarah (Kapusjarah) Polri, Brigjen Pol. Hari Nugroho, S.I.K, beserta tim di Polres TTU. Kunjungan ini bertujuan untuk mengumpulkan barang-barang peninggalan Polri yang berada di wilayah Kabupaten TTU, yang akan dijadikan koleksi di Museum Polri di Jakarta.

Dalam kunjungannya, tim Pusat Sejarah (Pusjarah ) Polri mengoleksi berbagai barang bersejarah yang memiliki nilai penting bagi perjalanan institusi kepolisian, khususnya yang berkaitan dengan keberadaan Polri di Timor Timur sebelum wilayah tersebut berpisah dari Indonesia. Beberapa barang yang dikumpulkan antara lain pakaian dinas Polri, kartu anggota, serta barang-barang dinas lain yang digunakan oleh anggota Polri selama bertugas di Timor Timur. Barang-barang ini kemudian akan dipamerkan di Museum Polri sebagai bukti sejarah tentang keberadaan Polri di Timor Timur pada masa lalu.             

               

Perlu diketahui saat ini terdapat satu Museum Polri yang beralamat Jl. Trunojoyo No. 3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (12110) yang dibangun dan diresmikan pada tahun 2009. Dengan mengusung konsep modern, Museum Polri menyajikan penelusuran sejarah Polri dan pengetahuan tentang tugas kepolisian melalui tampilan digital yang interaktif.  Pengungkapan kasus-kasus besar, serta peristiwa penting yang pernah ditangani oleh Polri menjadi hal yang menarik dan layak untuk disimak.

Selain mengumpulkan barang-barang bersejarah, tim Pusjarah Polri juga menyempatkan diri untuk meninjau Wisma di Jl. Kampung Baru, Kefamenanu, yang merupakan bangunan peninggalan Belanda. Wisma ini dulunya digunakan sebagai kantor polisi pada masa penjajahan Belanda, dan saat ini telah menjadi aset Polri yang digunakan sebagai rumah jabatan Waka Polres TTU. Bangunan ini memiliki nilai sejarah yang tinggi karena menyimpan jejak-jejak sejarah kepolisian sejak masa kolonial. Keberadaannya menjadi salah satu bukti fisik dari perjalanan panjang sejarah institusi kepolisian di wilayah Timor Tengah Utara.

Pengumpulan barang – barang peninggalan sejarah Polri ini menjadi langkah penting dalam menjaga warisan sejarah Polri agar tetap hidup dan terus menjadi bagian dari identitas nasional.