Polres TTU Gelar Jumat Curhat Tingkat Polsek Insana Utara

Polres TTU Gelar Jumat Curhat Tingkat Polsek Insana Utara
Polres TTU pose bersama saat menggelar kegiatan jumat curhat tingkat Polsek Insana Utara di Desa Humusu Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten TTU, Jumat (13/1/2023). (Foto: Humas Polres TTU)

Tribratanewsttu.com - Dalam rangka mengimplementasikan program quick win Kapolri, satuan Polres TTU menggelar kegiatan jumat curhat tingkat Polsek Insana Utara di Desa Humusu Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten TTU, Jumat (13/1/2023).

Hadir dalam kegiatan yang bertempat di Home Stay Marjon tersebut, yakni Kapolres TTU AKBP Moh. Mukhson S.H., S.Ik., M.H., para PJU Polres TTU, Kapolsek Insana Utara Iptu Yohanes Bara Puka, Wadandramil 1618-03 Insana Utara, Kapolsubsektor wini, Kepala BRI unit Wini, purnawirawan Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, para pengusaha, para Nelayan dan tokoh Pemuda.

Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 wita tersebut diawali sapaan singkat dan perkenalan tamu undangan yang hadir oleh Kapolsek Insana Utara, Iptu Yohanes Bara Puka selanjutnya di bawah pimpinan Kapolres TTU, AKBP Moh. Mukhson S.H., S.Ik., M.H., kegiatan bertajuk Ngopi Curhat Bareng Polisi Mendengar (Ngechat) tersebut dimulai.

Kapolres TTU, AKBP Moh. Mukhson S.H., S.Ik., M.H menjelaskan, kegiatan Ngopi Curhat Bareng Polisi Mendengar (NGECHAT) sesuai Tugas Pokok Polri berdasarkan UU Nomor 2 tahun 2002 yaitu Memelihara Kamtibmas, Melindungi, Mengayomi dan melayani masyarakat serta Penegakan Hukum.

"Dengan Poin Melayani, Melindungi, dan Mengayomi ini sehingga meminta Saran pendapat (Curhat) dari Masyarakat tentang pelayanan Kepolisian Khususnya Polsek Insana Utara. Dengan Mengoptimalkan pelayanan tersebut maka dibutuhkan saran, pendapat dan Kritik membangun dari Masyarakat guna sebagai bahan evaluasi Polsek Insana Utara menjaga Kamtibmas," ujar Kapolres TTU, AKBP Moh. Mukhson S.H., S.Ik., M.H

Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Insana Utara, pada kesempatan itu menegaskan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan yang digalangkan Polri khususnya Polres TTU dalam mendengar saran dan pendapat serta masukan tentang masalah keamanan maupun masalah-masalah lain agar bisa lebih bersinergi dalam membangun masyarakat yang humanis serta Kondusif di wilayah Kabupaten TTU, khususnya di kecamatan Insana Utara. 

Dalam sesi curhat, Sekdes Humusu Wini saat itu mengatakan terkait casis yang akan mengikuti test Polisi khususnya bintara Rekpro Perbatasan. Dirinya berharap agar administrasinya diteliti dengan baik sehingga yang lulus betul-betul anak dari daerah perbatasan. Terkait dengan Miras, lanjut dia, diminta agar betul-betul ditertibkan agar anak-anak muda jangan mengkonsumsi miras di pinggir jalan sehingga dapat menganggu kamtibmas atau pengguna jalan lain di sekitar.

Hal senada disampaikan, Yosep Asi trkait kematian yang tidak wajar. Apabila ada kejadian seperti itu dan di situ ada Polisi apakah bisa langsung diambil alih oleh polisi yang ada di TKP ataukah kami harus melaporkannya ke Polsek. Sementara itu, Penyampaian Ketua Pemuda Aurelius Lopes Kolo yang mana meminta kalau bisa ada pengobatan gratis dari Polri bersama dengan tenaga kesehatan agar bisa membantu meringankan biaya pengobatan masyarakat.

Tokoh Agama, Arifin Madami menanyakan terkait BBM. "Karena kami sangat kewalahan di wini karena 80% adalah Nelayan dan Pelaku usaha lain jadi kami minta kejelasan kepengurusan terkait pembelian BBM. Tentang status Tanah Pantai Wini karena kami mau melakukan usaha di tempat tersebut kami harus ijinnya di siapa.

Penyampaian Tomas Mikhael Nisfo, "Kami minta dalam pengecekan Administrasi awal dalam perekrutan Rekpro Perbatasan agar untuk administrasi awal itu Polsek juga harus mengecek karena Polsek yang tahu betul mana yang betul anak-anak dari Perbatasan khususnya Wilayah Insana Utara. Terkait Status Tanah Pantai Wini saya sebagai Tokoh Masyarakat tau bahwa tanah tersebut telah di berikan kepada Polri sehingga kami tidak akan berbicara tentang apa yang sudah di hibahkan orang tua kami kepada Polri," tegasnya. 

Perwakilan kaim ibu, Ny. Wende terkait KDRT. " Kami minta kalau ada kejadian seperti itu misalkan Korban tidak melaporkan karena faktor kekeluargaan kami mohon agar dari pihak Polri bisa langsung mengecek untuk di telusuri," pintanya. 

Sementara itu, penyampaian Kepala BRI unit Wini bahwa dari BRI hanya memberikan saran kepada Nasabah BRI terkait Kejahatan yang terjadi di perbankan dalam era digital. "Karena awalnya ada Whatsapp yang masuk dan dibuka oleh nasabah sendiri jadi kami dari pihak BRI meminta agar mari kita sama-sama menjaga data pribadi kita dan jangan memberikan kepada orang lain. kami dari BRI terus berbenah agar tidak terjadi lagi kejadian seperti ini," tegasnya. 

Penyampaian terakhir oleh, pemilik homestay Resort Marjon, Ishak Boik, terkait bagaimana memajukan wisata di daerah Wini dan terkait penambangan. "Kami minta Polri agar selalu memantau dan membantu kami terkait dengan ijin dan penjualan agar bisa memajukan Ekonomi masyarakat sehingga terciptanya Kamtibmas yang Kondusif," pesannya. 

Kasat Reskrim Polres TTU, Iptu Fernando Oktober saat memberikan tanggapan menjelaskan bahwa ada BBM Subsidi dan ada BBM Nonsubsidi. Untuk itu, terkait hal tersebut Polres TTU selalu mengecek agar sesuai peruntukannya sehingga tidak ada penyelewengan yang berpotensi penyelundupan ke negara tetangga (Distrik Oecusse). "Kita dari Polres TTU selama ini menyangkut BBM dan tujuannya untuk kepentingan usaha, Pertanian dan Nelayan kami biasanya mempersilahkan karena itu demi memajukan perekonomian di wilayah khususnya Wilayah Insana Utara," tegasnya. 

Terkait dengan Kasus kematian yang tidak wajar dan terjadi karena tindak Pidana selama ini yang kami alami adalah Masyarakat takut untuk memberikan keterangan dan kami harus membutuhkan saksi atau pelapor tetapi selama ini kalau mati tidak wajar yang terjadi masyarakat selalu menerima bahwa itu sebuah musibah dan membuatkan surat penolakan autopsi.

Kapolres TTU, AKPB Moh. Mukhso S.H., S.Ik., M.H menambahkan, terkait Test Calon Polisi ada calo yang mengatakan bahwa masuk Polisi itu harus bayar (sogok) agar bisa lulus. "Saya katakan bahwa itu tidak benar. Sebelum ditest harus mengecek kesehatan dari Calon Polisi tersebut agar bapak-bapak dan Ibu-Ibu harus betul-betul mempersiapkan anaknya dengan baik agar pada saat mengikuti test tidak ada kendala mengenai kesehatan," tandasnya. 

Terkait Rekpro Perbatasan, lanjut Kapolres TTU AKBP Moh. Mukhson bahwa pihaknya sudah memerintahkan Kabag SDM Polres agar dalam perekrutan harus dicek betul dan bekerja sama dengan Dinas Pencatatan Sipil guna mengecek  anak-anak yang dari Perbatasan karena Rekpro Perbatasan itu dikhususkan untuk anak-anak yang berdomisili di wilayah Perbatasan. 

"Terkait dengan status kepemilikan tanah Pantai Wini kami sudah mengurusnya tetapi dari Kepala Desa sendiri yang belum menandatangani agar bisa di proses sertifikatnya dan hal tersebut kami belum tau apa permasalahannya. Terkait penggunaan Pantai wini mengenai ijin usaha nanti saya tanyakan dulu ke dinas Pariwisata karena kalau dari kami silahkan saja untuk kemajuan ekonomi masyarakat kami Polri dalam hal ini Polres TTU selalu mendukung," ujarnya. 

"Terkait KDRT kalau dari kami yaitu kendalanya masyarakat yang tertutup dalam memberikan informasi serta menolak proses secara hukum karena faktor kekeluargaan. Terkait masalah Pencabulan kami tidak akan mentolerir karena untuk TTU sangat meningkat dan pelakunya orang-terdekat jadi kami mohon agar apabila ada kejadian di Desa atau lingkungan kami mohon untuk kita saling memberikan informasi," tambahnya. 

Gerakan Polres TTU Semangat Melayani.