Kapolda NTT Tatap Muka Bersama Unsur Pemerintah, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di TTU

Kapolda NTT Tatap Muka Bersama Unsur Pemerintah, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di TTU
Kapolda NTT, Irjen. Pol. Drs. Johanis Asadoma, S.IK., M.Hum saat melakukan tatap muka bersama jajaran unsur Forkopimda Kabupaten TTU, pimpinan OPD, para Camat, para Kepala Desa, FKUB, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, KBP3 Polri dan P2Polri di Bale Biinmaffo, Kamis (20/7/2023). (Foto: Humas Polres TTU)

Tribratanewsttu.com - Kapolda NTT, Irjen. Pol. Drs. Johanis Asadoma, S.IK., M.Hum melakukan tatap muka bersama jajaran unsur Forkopimda Kabupaten TTU, pimpinan OPD, para Camat, para Kepala Desa, FKUB, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, KBP3 Polri dan P2Polri, Kamis (20/7/2023). 

Kegiatan yang dilaksanakan sekira pukul 11.30 wita tersebut bertempat di Aula Bale Biinmaffo. Hadir Bupati TTU, Drs. Juandi David, Wakil Bupati TTU, Drs. Eusabius Binsasi, Kapolres TTU AKBP Moh. Mukhson S.H., S.Ik., M.H, para PJU polda NTT, PJU Polres TTU, para pimpinan OPD lingkup Pemda Kabupaten TTU, Camat, Kepala Desa, Tokoh agama dan tokoh masyarakat. 

Kapolda NTT, Irjen. Pol. Drs. Johanis Asadoma, S.IK., M.Hum saat memberikan sambutan, menjelaskan terkait tiga hal pokok, yakni, Connectivity, Dependency dan Collaboration. Selain itu, jendral bintang dua ini juga menghimbau terkait potensi kebakaran lahan hutan.

"Karena pas panas dan angin maka bisa terjadi potensi kebakaran. Puntung rokok jangan dibuang di semak belukar karena bisa menyebabkan kebakaran hutan," imbuhnya. 

Lebih lanjut mantan Kadiv Hubinter Polri ini pun menjelaskan terkait perkembangan lingkungan strategis, baik secara global seperti konflik dan perang antar negara, krisis ekonomi, krisis pangan, krisis energi, terorisme dan trans national crime. 

Selain itu, terkait isu regional, seperti konflik Myanmar dan isu Nasional dalam hal ini pemilu serentak tahun 2024, Intoleransi-radikalisme-terorisme, Separatisme papua, Hoax, ujaran kebencian, Pecah belah, Politik identitas dan Trans nasional crime.

"Ini potensi yang harus sama-sama dijaga. Kalau situasi tenang baru bisa membangun. Keamanan itu penting dan itu menjadi tanggungan bersama agar bisa membangun bangsa dan negara menjadi bangsa yang hebat," ujar Kapolda NTT sembari mengaku bahwa kekuatan bangsa Indonesia ada pada Pancasila. 

Lulusan Akpol 1989 ini juga menjelaskan terkait tugas pokok Polri sesuai pasal 30 ayat 4 UUD 1945 dan pasal 13 UU nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian negara republik Indonesia. 

"Inti tugas pokok Polri adalah memelihara keamanan serta ketertiban masyarakat. Menegakkan hukum. Memberi perlindungan, pengayoman, serta pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.

Di akhir sambutan, Kapolda NTT juga menghimbau para kepala desa yang hadir agar para kepala desa bisa membantu menangani masalah yang saat ini menjadi atensi bersama yakni terkait TPPO.

"TPPO merupakan kejahatan terorganisir karena mempunyai jaringan ada yang merekrut dan ada yang mencari mangsa. Ada yang bersurat ke desa-desa dengan penawaran gaji yang menggiurkan. Jika temukan, segera lapor ke Bhabinkamtibmas, ke Kapolsek atau ke Polres," tegasnya.

Hal yang tidak kalah penting, yakni terkait pemilihan umum yang akan dilaksakan pada tahun 2024 mendatang. "Di Mabes Polri, TTU termasuk rawan akibat kejadian tahun 2019. Karena itu, diharapkan untuk bisa menghindari konflik yang dapat merugikan diri sendiri. Para calon legislatif maupun bupati, ingat slogan siap kalah dan siap menang perlu terus digaungkan. Pasti ada yang kalah dan menang," imbuhnya. 

"Pemilihan umum itu pesta demokrasi. Jadi harus melakukan dengan gembira dan senang tanpa adanya tekanan. Pilih sesuai pilihan masing-masing. Pilih wakil yang baik. Pilih pemimpin yang terbaik untuk pimpin indonesia, NTT dan TTU. Untuk membangun dengan baik pula. Jika ada perpecahan silit untuk membangun dengan cepat. Karena itu, ketenangan atau keamanan merupakan modal dasar pembangunan," tegasnya. 

Polres TTU Berikan Pelayanan Terbaik Kepada Masyarakat.