Kapolres TTU Pimpin Apel Gelar Pasukan Patuh 2021

Kapolres TTU Pimpin Apel Gelar Pasukan Patuh 2021
Penyematan pita oleh Kapolres TTU, AKBP Nelson Filipe Diaz Quintas, S.Ik untuk tiga orang perwakilan dari TNI, Polri dan Sat pol PP. (Foto :Humas Polres TTU)

Tribratanewsttu.com-Kapolres Timor Tengah Utara (TTU) AKBP Nelson Filipe Diaz Quintas S.IK memimpin langsung apel gelar pasukan operasi Kepolisian kewilayahan Patuh Ranakah Tahun 2021 di Mapolres TTU, Senin, (20/9/2021). Operasi akan dilaksanakan selama 14 hari, dimulai dari tanggal 20 september sampai dengan 3 oktober 2021, secara serentak di seluruh Indonesia.

Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif dalam sambutannya yang dibacakan Kapolres TTU, AKBP Nelson Felipe Diaz Quintas, menjelaskan, Polisi Lalu Lintas, terus berupaya melaksanakan program Kapolri yang disebut Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi, Berkeadilan).

Lebih lanjut Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, menyatakan permasalahan di bidang Lalu Lintas, dewasa ini telah berkembang dengan cepat dan dinamis. Hal ini, Lanjut Kapolda, sebagai konsekuensi dari meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk, yang memerlukan alat transportasi sebagai sarana mobilitas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dikatakannya, transportasi juga telah memasuki era digital. Di mana operasional order angkutan publik sudah berada dalam genggaman, cukup menggunakan handphone. Modernisasi ini perlu diikuti dengan Inovasi dan Kinerja Polri, Khususnya Polantas, sehingga mampu mengantisipasi segala dampak yang akan timbul dari modernisasi transportasi.

Seusai amanat Undang-Undang nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan angkutan jalan, jelas Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, diharapkan untuk mewujudkan dan memelihara keamanan , keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas (Kamseltibcar Lantas), meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan Lalu Lintas, membangun budaya tertib berlalu lintas serta meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Keempat hal tersebut, tambah Lotharia, memiliki kompleksitas yang tidak bisa ditangani oleh Polantas sendiri, sinergitas antar pemangku kepentingan menjadi sangat mendasar dalam menemukan akar masalah dan solusinya yang harus diterima dan dijalankan oleh semua pihak.

"Keselamatan dalam berlalu lintas memang sering diabaikan bahkan tidak dianggap penting. hal itu dapat ditunjukkan dari political will pengguna lalu lintas. kesadaran pengguna lalu lintas, baik pejalan kaki, pengendara kendaraan bermotor, maupun pengguna jalan lainnya masih rendah, "terangnya.

Lotharia menjelaskan, data jumlah kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda NTT, berdasarkan aplikasi irsms (integrated road safety management system) yang dikelola Ditlantas Polda NTT pada tahun 2020 sebanyak 1.125 kejadian, dengan korban meninggal dunia 393 orang, luka berat 412 orang, luka ringan 1.327 orang. dibandingkan pada tahun 2019 sebanyak 1.428 kejadian. terjadi penurunan jumlah laka sebesar 303 kejadian atau turun 21 persen.

"jumlah pelanggaran lalu lintas pada tahun 2020 sejumlah 23.047 pelanggaran dibandingkan tahun 2019 sejumlah 37.302 pelanggaran terjaoi! penurunan sejumlah 14.255 pelanggaran atau menurun 61 persen, " ungkapnya.

Lotharia mengatakan, dalam rangka cipta kondisi kamseltibcarlantas di tengah pandemi corona virus disease-19 (covid-19) polri melaksanakan operasi kepolisian di tingkat Polda dan Polres dengan sandi operasi " Patuh Ranakah 2021" yang dilaksanakan selama 14 hari, dimulai dari tanggal 20 september sampai dengan 3 oktober 2021, secara serentak di seluruh indonesia.

Operasi patuh ini, jelasnya, merupakan jenis operasi harkamtibmas yang mengedepankan kegiatan preemtif, preventif dan persuasif serta humanis dalam rangka meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi covid-19, “Sasaran operasi ini meliputi segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata yang dapat menghambat dan mengganggu kamseltibcarlantas serta penyebaran covid-19, " terangnya.

Dengan berpedoman pada sasaran tersebut di atas, maka diharapkan operasi patuh tahun ini dapat menekan jumlah korban fatalitas laka lantas, meminimalisir kemacetan lalu lintas, meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19 serta terwujudnya kamseltibcarlantas yang mantap.

Kepada seluruh jajaran, Lotharia menekankan agar selama pelaksanaan operasi dapat melaksanakan deteksi dini, penyelidikan dan pemetaan terhadap lokasi atau tempat yang rawan terhadap kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas serta lokasi penyebaran virus covid-19. Selain itu, melaksanakan pembinaan dan penyuluhan kepada seluruh masyarakat tentang kamseltibcarlantas dan bahaya covid-19 berupa kegiatan sosialisasi, penyuluhan, melalui pemasangan spanduk, banner, baliho, penyebaran stiker serta melalui media cetak, media elektronik dan media sosial.

Menghindari tindakan kontraproduktif yang dapat merusak citra polri, melakukan Operasi Patuh dengan baik tanpa menimbulkan komplain dari masyarakat.

"Wujudkan Kamseltibcar lantas yang mantap dan pencegahan penyebaran covid-19 dengan meningkatkan disiplin protokol kesehatan, selalu memanjatkan doa agar Operasi Patuh tahun 2021 yang dilaksanakan dapat memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat, " tutupnya.

Turut hadir dalam kegiatan Apel Gelar Pasukan yang berlangsung di Mapolres TTU, Dandim 1618/TTU, Letkol Arm. Roni Junaidi, Kadis Kesehatan TTU, Thomas Laka, Direktur RSUD Kefamenanu, dr. Zakarias Fernandez, M.Kes., Personel TNI, Polri serta Sat Pol PP. Apel gelar pasukan operasi kepolisian kewilayahan patuh Ranakah 2021 ditandai dengan penyematan pita untuk tiga orang perwakilan dari TNI, Polri dan Sat pol PP.