Kapolres TTU Sampaikan Komitmen Kapolri Tentang Sistem Betah Saat Pelepasan Casis

Kapolres TTU Sampaikan Komitmen Kapolri Tentang Sistem Betah Saat Pelepasan Casis
Kapolres TTU, AKBP Moh. Mukhson S.H., S.Ik., M.H saat memimpin apel pelepasan dan pemberangkatan calon siswa (Casis) menuju Polda NTT untuk mengikuti tahapan selanjutnya, Selasa (2/5/2023). (Foto: Humas Polres TTU/Dok. Armo)

Tribratanewsttu.com - Kapolres TTU, AKBP Moh. Mukhson S.H., S.Ik., M.H menyampaikan komitmen Kapolri tentang sistem bersih, transparan, akuntabel dan humanis (Betah) dalam proses perekrutan anggota Polri saat memimpin apel pelepasan dan pemberangkatan calon siswa (Casis) menuju Polda NTT untuk mengikuti tahapan selanjutnya, Selasa (2/5/2023). 

Kapolres TTU, AKBP Moh. Mukhson S.H., S.Ik., M.H sebelumnya mengucapkan selamat kepada 171 orang casis yang telah dinyatakan lulus tes administrasi di Mapolres TTU. Ada beberapa pesan dan penegasan Kapolres TTU, diantaranya, diharapkan agar para Casis dapat menjaga diri, menjaga kesehatan, fokus, selalu mengecek kesiapan administrasi dan menjaga pergaulan selama dalam proses untuk meraih cita-cita sebagai seorang anggota Polri.

Kapolres TTU, AKBP Moh. Mukhson juga mengingatkan agar para Casis jangan terpancing, tergoda terhadap rayuan, ajakan seseorang (Oknum) yang menyampaikan bahwa bisa meloloskan. "Apa bila ditemukan maka anda dinyatakan gagal atau didiskualifikasi sehingga saya sampaikan bahwa anda harus berjuang maksimal. Harus meraih cita-cita dengan berusaha," tegasnya. 

Lulusan Akpol 2004 ini menceritakan pengalaman masa-masa awal mengikuti tes masuk Polisi. "Saya ini juga berawal seperti anda (Casis). Saya ini berawal dari Brigadir. Dan saya dari awal saya komitmen. Bapak saya petani. Kalau anda mau lolos, pelajari apa sih yang mau diteskan. Itu dipetakan. Belajar memetakan. Tes kesamaptaan. Apa saja itemnya, berapa sih poin yang harus didapat," tegasnya. 

"Segala sesuatu itu melalui mekanisme. Orang sehat itu bisa ditempuh dengan pola makan yang bagus dan istirahat yang cukup. Kalau pintar bisa dikejar dengan cara belajar, orang yang mahir bisa berlatih. Hebat karena berlatih. Jadi semua melalui proses. Kalau anda hanya coba asal-asalan maka nilainya juga asal-asalan," ujarnya. 

Kapolres TTU menceritakan awal masuk tes polisi sudah mempersiapkan diri selama 6 bulan. Bagaimana menata mulai dari Pemeriksaan kesehatan kepada dokter, berlatih tiap kali habis subuh. Terus belajar. Kalau cape belajar maka olahraga dan istirahat yang cukup. "Jadi tidak ada semua proses dalam sekejap mata anda menjadi orang hebat. Melalui proses belajar dan berlatih maka hasilnya akan maksimal," imbuhnya. 

"Saya sekali tes bintara langsung lulus. Jangan malu bertanya karena Tuhan memberikan mulut kita untuk bertanya. Jangan sampai sesat di jalan. Saya mendapat ranking 10 besar di SPN. Aturan kemudian membolehkan untuk mendaftar akademi kepolisian yang dulunya disebut Akabri. Lulus sekali tes. Segala sesuatu tanpa persiapan maka akan gagal," tambahnya. 

Dikatakannya, persyaratan menjadi seorang Polisi tidak hanya tinggi badan namun juga harus sehat, psikologi juga harus pintar dan sehat mental. "Kita tidak hanya di medan perang namun juga akan berhadapan dengan penjahat-penjahat yang setiap saat berinovasi maka kita harus lebih pandai lagi," terangnya. 

Di akhir sambutan, Kapolres TTU, AKBP Moh. Mukhson meminta agar para Casis jangan lupa minta dukungan doa dari orang tua. Pasalnya,sehebat apa pun kita kalau tanpa doa restu orang tua maka tidak bisa. Karena doa restu orang tua adalah rido Tuhan. "Ingat sujud sama orang tua, sujud sama kakinya dan minta maaf kalau pernah melakukan kesalahan maka Tuhan akan memberikan jalan. Manusia itu semuanya dikendalikan oleh Tuhan. Tidak ada manusia hebat," pungkasnya. 

"Saya tentu akan lebih bangga kalau dari 171 orang itu bisa masuk semua. Kalau memang bisa kenapa tidak. Sebetulnya, hal-hal demikian butuh kepedulian dari pemerintah. Anak-anak di NTT ini jauh sekali rensnya perbandingan antara Polri dan masyarakat di NTT 43 persen baru terpenuhi. Harusnya standarnya 80 persen. Kalau memang bisa kuota ditambah dan biaya masih dari APBD bagus itu sehingga banyak yang diterima dan bisa mengabdi," ujarnya. 

"Dalam persaingan itu pasti ada yang lolos dan tidak lolos. Ini kita harus ikhlas. Kita berharap kalau dari 171 orang bisa diterima dan lulus semua ya bersyukur bila perlu kita prioritaskan kembali lagi TTU makan saya senang menerima," tutupnya. 

Polres TTU Berikan Pelayanan Terbaik Kepada Masyarakat