Pimpin Apel di Polsek Noemuti, Kapolres Sampaikan Direktif Kapolda NTT

Pimpin Apel di Polsek Noemuti, Kapolres Sampaikan Direktif Kapolda NTT
Kapolres TTU AKBP Nelson Filipe Diaz Quintas, S.Ik, memimpin apel gabungan personil polsek yang masuk area zona 1 Polres TTU di Polsek Noemuti, Jumat (29/10/2021). (Foto: Humas Polres TTU)

Tribratanewsttu.com-Kapolres TTU AKBP Nelson Filipe Diaz Quintas, S.Ik, memimpin apel gabungan personil polsek yang masuk area zona 1 Polres TTU di Polsek Noemuti, Jumat (29/10/2021). Dalam arahannya, kapolres menyampaikan Direktif Kapolda NTT.

 

Apel gabungan yang dimulai pukul 07.45 wita hingga pukul 08.30 wita itu bertempat di lapangan apel Polsek Noemuti. Personil polsek yang masuk area zona 1 Polres TTU yakni Personil Polsek Noemuti, Polsek Miomaffo Timur dan Polsek Miomaffo Barat.

Peserta upacara yang hadir yakni tiga pelaton yang dibagi berdasarkan Polsek Noemuti, Miotim dan Miobar. Dipimpin oleh Kapolsek masing masing. Turut hadir Kabag Ops Polres TTU AKP Joni Simon, Kasat Lantas Polres TTU AKP Firamuddin S.H dan para Kapospol dari tiga Polsek yang ada.

Pada saat apel, Kapolres TTU AKBP Nelson Filipe Diaz Quintas, S.Ik memerintahkan Kasi Propam Polres TTU untuk membacakan dekrit Kapolri kepada personil apel. Kapolres TTU kemudian memberikan pertanyaan kepada personil untuk mengulangi poin poin yang disampaikan oleh belaiu.

Adapun Direktif Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, S.H., M. Hum yang dibacakan saat apel yakni Pedomani program presisi kapolri dalam setiap pelaksanaan tugas secara berkesinambungan jangan hanya program 100 hari.

Terus isi jam - jam pimpinan secara rutin dan berlanjut denga n pemahaman doktrin - doktrin polri baik tribrata sebagai pedoman hidup, catur prasetya sebagai pedoman kerja dan sasanti rastra sewakottama dalam lambang tribrata kita yang menegaskan bahwa polri itu abdi utama dari pada nusa dan bangsa sehingga etos kerja kita berorientasi sebagai abdi yang bermartabat, profesional dan humanis dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

Tangani setiap persoalan secara yuridis, profesional dan proporsional dengan cara - cara humanis dan tanpa kekerasan baik verbal maupun fisik terhadap masyarakat bahkan kepada tersangka.

Pahami bahwa saat ini dunia sudah tanpa batas selain kita hidup di dunia nyata (citizen) kita juga sudah hidup di dunia maya (netizen) yang tanpa sekat dan dengan mudah bisa di lihat oleh siapapun di belahan dunia ini, sehingga harus membuat polri lebih berhati - hati dalam setiap ucapan dan tindakan baik secara pribadi apalagi kedinasan.

Polri hadir harus sebagai solusi bukan sebagai bagian masalah di masyarakat, hindari perilaku - perilaku arogan, menyakiti hati masyarakat apalagi terlibat langsung dalam setiap kesewenangan atau penyalah gunaan kewenangan terhadap masyarakat.

Polri semakin baik dalam giat pelayanan dan perlindungan masyarakat tentu pasti akan membuat terpaan angin dan cobaan semakin keras, untuk itu kita harus semakin berhati - hati dan menjaga polri dalam setiap bidang baik pembinaan maupun operasional di masyarakat.

Tingkatkan pelayanan masyarakat, tanggapi dengan baik setiap laporan, aduan dan keluhan masyarakat, ungkap dan tangani setiap kejahatan yang meresahkan itu adalah jawaban bagi masyarakat yang menginginkan polri sebagai pelayan dan pelindung masyarakat tidak hanya sebatas jargon semata.

Pegang teguh kode etik dan disiplin polri dalam perilaku anggota dan cegah / hindarkan dari pelanggaran etika, disiplin apalagi terlibat pidana, sehingga setiap anggota harus saling mengingatkan dan tugas, setiap komandan mulai dari tingkat unit terkecil sampai dengan kapolres dan pju untuk melakukan pengawasan dan pengendalian sejak dini untuk cegah dan hindari anggota terlibat dalam masalah baik pribadi maupun terhadap masyarakat.

Berikan penghargaan bagi anggota yang baik dalam jalankan tugasnya, berikan hukuman dan sangsi yang cepat, jelas dan tegas kepada anggota yang melanggar serta jelaskan bahwa pemberian sangsi justru bertujuan untuk menyelamatkan anggota dan organisasi polri, apabila setelah di sangsi tetap lakukan pelanggaran berat maka ptdh adalah langkah terakhir yang harus dilakukan. Dan yang terakhir, Kapolda NTT mengingatkan agar dapat meningkatkan Dispilin, Dedikasi, Loyalitas dan Integritas serta Spirit Hirarki Organisasi untuk menjaga polri.

Kapolres TTU AKBP Nelson Filipe Diaz Quintas, S.Ik dalam arahannya menyikapi pemberitaan yang viral di media sosial akhir-akhir ini yang menyoroti permasalahan oknum anggota Polri yang merusak citra Polri. Kapolres mencontohkan, adanya Kapolsek yang melakukan tindakan asusila terhadap anak pelaku kejahatan.

Selain itu, menekankankan agar anggota Polri tidak melakukan tindakan tindakan yang dapat merusak citra Polri. Apabila ada personil yang berprestasi, Kapolsek jangan sungkan menyampaikan nama untuk diberikan reward. “Berikan punismen atau sanksk kepada anggota yang melakukan tindakan pelanggaran,” tegasnya.

“Jika ditemukan adanya masyarakat yang melakukan tindakan atau pelanggaran seperti  tidak menggunakan helm dalam berkendara jangan dikejar, jika di desa Bhabinkamtibmas dapat memberikan teguran kepada yang bersangkutan atau orang tuanya di rumah,” ujarnya.

Kepada anggota yang hadir saat apel saat itu, Kapolres menegaskan agar dapat mengingatkan kepada anggota yang tidak hadir lantaran sedang dinas jaga mako. Sampaikan kepada istri, anak, agar menggunakan media sosial dengan baik dan benar dan positif.

Sebagai catatan, kegiatan Apel diambil langsung oleh Kapolres TTU. Apel dilksanakan di mako Polsek Noemuti dengan menghadirkan personil Polsek area zona 1 Polres TTU (Polsek Noemuti, Polsek Miotim dan Polsek Miobar). Poin penting yang disampaikan yakni penyampaian pimpinan dalam apel hari ini adalah penekanan kepada personil agar tidak melakukan tindakan tindakan yang dapat merugikan institusi Polri. Kapolres TTU sempat mengecek Kebersihan mako Polsek serta kesiapan dalam pelayanan masyarakat. Saat itu KabagOps mengecek kehadiran anggota.