Asistensi dan Pemutakhiran Data Dukung RKA-KL untuk Pagu Alokasi Anggaran TA 2025 di Polres TTU oleh Tim Birorena Polda NTT

Asistensi dan Pemutakhiran Data Dukung RKA-KL untuk Pagu Alokasi Anggaran TA 2025 di Polres TTU oleh Tim Birorena Polda NTT
AKBP Marsel Y. Triogemi, A.Md dan Kabagren Polres TTU Penata Tk. I Indraka Wahyu Fitrianto, S.E. saat melaksanakan Asistensi dan Pemutakhiran Data Dukung RKA-KL untuk Pagu Alokasi Anggaran TA 2025 di Polres TTU

tribratanewsttu.com - (Selasa, 10/9/2024), Tim dari Biro Perencanaan (Birorena) Polda NTT melaksanakan asistensi dan pemutakhiran data dukung untuk Rencana Kerja Anggaran/Kementerian/Lembaga (RKA-KL) dalam rangka penyusunan Pagu Alokasi Anggaran T.A. 2025 di Polres TTU. Tim yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari AKBP Marsel Y. Triogemi, A.Md. sebagai Kabag Renprogar Birorena Polda NTT, Penata TK I Taufik Nugroho, S.E. Ps. sebagai Kasubbagprogar Rorena Polda NTT, Ipda I Putu Gede Suprata Jaya sebagai Paur Subbagrenprogar Rorena Polda NTT, dan Aipda Oscar O. Tonael sebagai Pamin Bagrenprograr Rorena Polda NTT.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kabag Ops Polres TTU, Kabagren Polres TTU, Kabagren Polres TTS, Kabagren Polres Belu, Kabagren Polres Malaka, para Kasat Polres TTU, para Kasie Polres TTU, serta para operator Bagren 4 Polres.

Dalam konteks pencapaian target pembangunan, anggaran yang dialokasikan melalui APBN memegang peranan penting. Di lingkungan Polri, output yang dihasilkan adalah Harkamtibmas, sementara outcome yang dicapai adalah Kamtibmas. Berdasarkan urutan alokasi anggaran dari pemerintah, sektor yang mendapatkan anggaran terbesar adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), diikuti oleh Kementerian Pertahanan (Men Han) dan kemudian Polri.

Sumber APBN Pemerintah terdiri dari dua bagian utama, yaitu Revenue Management (RM) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Dalam upaya memanfaatkan APBN secara optimal, Polri telah menetapkan beberapa program prioritas, antara lain Program Profesionalisme SDM (6 kegiatan), Program Lidik Sidik (11 kegiatan), Program Modernisasi Alat Material Khusus (4 kegiatan), Program Harkamtibmas (18 kegiatan), dan Program Dukungan Manajemen (17 kegiatan). Setiap program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas operasional Polri.

Penyusunan DiPA dan RKA-KL memerlukan dokumen perencanaan yang matang. Tugas Satker dalam proses ini mencakup penyiapan dokumen acuan dasar, sasaran kinerja kegiatan, meneliti kesesuaian pagu, menyusun kertas kerja, dan menyiapkan dokumen pendukung lainnya. Proses penyusunan anggaran dimulai dengan pembuatan rencana kebutuhan anggaran, pembuatan Pagu Indikatif, Pagu Anggaran, Pagu Alokasi Anggaran, dan akhirnya DiPA.

AKBP Marsel Y. Triogemi menjelaskan; untuk pengalokasian Anggaran TA. 2025 agar menghasilkan RKA-KL yang berkualitas dan berprinsip Value for Money, harus mendasari pada pagu yang ditetapkan oleh Srena Polri, kebutuhan riil Satker, hasil Monitoring dan Evaluasi (Monev), realisasi anggaran tahun berjalan, capaian target kinerja, kebijakan pimpinan, sistem renggar, serta kebijakan ekonomis, efisien, dan efektif. Prinsip penganggaran yang diterapkan harus memenuhi standar SMART: Spesifik, Measurable (terukur), Achievable (tercapai), Relevant (relevan), dan Time (berjangka waktu)

“Namun, dalam menyusun RKA-KL Satker, terdapat beberapa kendala yang harus diatasi. Kendala tersebut meliputi harga satuan yang tidak sesuai dengan standar harga, kurangnya data dukungan untuk usulan anggaran, selisih volume serta target kinerja, dan kepatuhan terhadap kaidah penganggaran yang telah ditetapkan” lanjut AKBP Marsel Y. Triogemi dalam paparannya.

Untuk mengatasi kendala ini memerlukan koordinasi dan perencanaan yang cermat agar pengelolaan anggaran dapat dilakukan secara efektif dan efisien, serta mendukung pencapaian tujuan dan program-program Polri.

Pukul 12.00 wita kegiatan asistensi dan pemutakhiran data selesai selanjutnya Tim Birorena Polda NTT melaksanakan pendalaman terhadap Bagren Polres TTU dan kembali ke Kupang.