Pimpin Jumat Curhat di Kampung Kofeu, Kapolres TTU Sampaikan Terkait TPPO dan Pemilu 2024

Pimpin Jumat Curhat di Kampung Kofeu, Kapolres TTU Sampaikan Terkait TPPO dan Pemilu 2024
Kapolres TTU, AKBP Moh. Mukhson S.H., S.Ik., M.H saat memimpin langsung kegiatan jumat curhat di Kampung Kofeu, RT 027/ RW 004, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU, Jumat (28/7/2023). (Foto: Humas Polres TTU)

Tribratanewsttu.com - Kapolres TTU, AKBP Moh. Mukhson S.H., S.Ik., M.H memimpin langsung kegiatan jumat curhat di Kampung Kofeu, RT 027/ RW 004, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU, Jumat (28/7/2023).

Kegiatan yang dilaksanakan mulai pukul 08.30 wita tersebut dihadiri Kapolres TTU, AKBP Moh. Mukhson S.H., S.Ik., M.H, Kasat Reskrim Polres TTU, Kasat Lantas Polres TTU, Kasat Samapta Polres TTU, Kasat Binmas Polres TTU, Kasi Humas Polres TTU, tokoh adat dan tokoh masyarakat kampung Kofeu.

Dalam susunan acara yang dilaksanakan hingga pukul 10.15 wita, diawali sambutan tutur adat oleh Bhabinkamtibmas sekaligus membuka giat Jumat Curhat dan penyampaian materi oleh Kapolres TTU. AKBP M. MUKHSON, SH, SIK, MH dilanjutkan perkenalan diri para Pejabat Utama Polres TTU.

"Akhir-akhir ini semakin marak Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan sasaran masyarakat yg berada di wilayah NTT termasuk Kab.TTU dengan iming iming gaji yang besar sehingga orang orang kita tergiur dengan hal tersebut padahal itu hanya modus yg dilakukan oleh jaringan TPPO agar bisa merekrut calon korban.

Pastikan PJTKI harus resmi sehingga bisa mendapat pekerjaan yang tepat di luar wilayah NTT dan keamanan terjamin selama bekerja di sana," jelasnya 

Hal lain disampaikan mantan Kasat Lantas Polres ini, bahwa pada tahun 2024 Indonesia akan melaksanakan Pemilu Nasional sehingga bapak mama harus bijak dalam memilih, walaupun beda pilihan tetapi keharmonisan rumah tangga harus tetap terjaga.

"Lebih bijak dalam penggunaan HP dikarenakan banyak kampanye hitam maupun hal-hal yang bersifat negatif beredar di media sosial sehingga harus lebih berhati-hati dan jangan cepat terprovokasi," imbuhnya. 

"Hari ini kita melaksanakan kegiatan curhat sehingga kami berharap bapa ibu dapat menyampaikan apa yang diinginkan agar polisi bisa berubah dan apa yang polisi bisa bantu dalam pelayan kepolisian," tambah Kapolres TTU.

Apabila ada kejadian yang membutuhkan kehadiran polisi, jelas Kapolres TTU, maka masyarakat bisa langsung menelpon di nomor 110 bebas pulsa dan bisa mendownload aplikasi ABK Presisi.

Dalam sesi tanya jawab, Ketua RT 004, Lorenzo Neno menyampaikan bahwa di wilayah setempat banyak masyarakat berprofesi sebagai sopir dan ojek. "Pada kesempatan ini kami terbuka untuk menyampaikan kalo masi banyak dari kami yang tidak memiliki SIM dikarenakan pendidikan yang renda dan masih banyak dari kami yang takut soal pelatihan pembuatan sim dan juga Terkait Persyaratan dan mekanisme pembuatan SIM," jelasnya. 

"Satuan Lantas akan membantu dalam pelatihan rambu rambu lalu lintas sehingga dapat memahami aturan dasar dalam berlalu lintas dan selanjutnya akan dibantu dalam pengurusan SIM. Bapak/Mama bisa menghubungi Bhabinkamtibmas supaya mendata masyarakat yang akan mengurus SIM dan selanjutnya Bhabinkamtibmas bisa  berkoordinasi dengan Kasat Lantas agar bisa dibantu dalam pengurusan SIM," tambah Kapolres. .

Hal senanda disampaikan Kasat Lantas Polres TTU, bahwa terkait permintaan tersebut maka dari Sat Lantas Polres TTU akan membantu dan meminta untuk masyarakat tidak bole mempercayakan pada calo pembuatan SIM karena akan merugikan diri sendiri.

"Kami berharap bapa ibu yang akan mengurus Sim melengkapi persyaratan dan akan kami bantu apabila menemui kesulitan," tegasnya. 

Tokoh masyarakat, Basilius Abi menyampaikan terkait Kejadian pencurian sapi di wilayah Tubuhue semakin marak sehingga kami meminta kiranya patroli malam bisa sampai ke daerah kami ini.

Kasat Samapta Polres TTU saat itu mengucapkan terima kasih atas informasi yang diberikan. "Kami akan melaksanakan patroli sampai wilayah ini dan sekiranya masyarakat juga harus lebih proaktif menjaga keamanan karena kejadian pencurian disinyalir biasanya orang dalam kampung masuk dalam jaringan pencurian sebagai penunjuk jalan dan terus dipantau orang - orang yg kita curigai," imbuhnya. 

Kapolres TTU menambahkan, konsep kejahatan itu ada niat dan kesempatan baru terlaksana maka bicara mengenai pencegahan. "Saya selaku Kapolres TTU melihat masyarakat kita masih membiarkan ternak sapi berkeliaran sehingga ada kesempatan bagi pelaku untuk melaksanakan niat untuk mencuri dan juga giatkan pos siskamling untuk membantu polisi menjaga keamanan dan ketertiban wilayah ini. Kami Polres TTU akan tetap melakukan patroli rutin baik di wilayah tubuhue maupun di tempat lain untuk meminimalisir aksi-aksi kejahatan," tegasnya. 

Hal lain disampaikan Kasat Reskrim Polres TTU, bahwa modus pencurian sekarang ini bukan lagi mencuri sapi tetapi mencuri daging dengan  memotongnya dan menjual daging tersebut di pasar jadi saya menghimbau utk masyarakat menjaga harta benda serta  keamanan wilayah sekitar tempat tinggal kita.

Di akhir kegiatan bertajuk Ngopi Curhat Bareng Polisi Mendengar (Ngechat), Kapolres TTU berterima kasih kepada seluruh masyarakat toko adat, toko agama, toko perangkat Kampung kofeu atas partisipasi dalam jumat curhat bersama Polisi di Polres TTU. 

"Terima kasih untuk dukungan selama ini kepada Polres TTU dalam memelihara Kamtibmas. Mohon maaf apabila dalam pelayanan kami selama ini masi kurang berkenan di hati bapa ibu semua. Kami akan akan terus berbenah dengan menerima saran masukan dan kritik dari bapa ibu semua," tutupnya

Polres TTU Berikan Pelayanan Terbaik Kepada Masyarakat.